Pada kenal Ernest Prakasa, ngak? Nah, kalau kalian penggemar Stand Up Comedy Indonesia mungkin sudah tidak asing dengan nama ini. Iya, Ernest adalah juara ketiga Stand-Up Comedy Kompas TV, yang belakangan mulai populer berkat kepiawaiannya dalam melakukan lawakan tunggal yang digawanginya bersama komunitas StandUpIndo.
![]() |
sumber : kaskus.co.id |
Tadi malam Sabtu (19/2), penduduk twitter Indonesia dihebohkan dengan sebuah foto yang diposting oleh Ernest Prakasa melalui akun twitternya (@ernestprakasa) yang sedang menginjak spanduk bergambar Anis Matta. Dalam foto tersebut Ernest dengan jelas memperlihatkan kedua kakinya menginjak foto salah satu tokoh politik dari Partai Islam itu.
Tidakan heboh yang dilakukan Ernest ini menuai banyak cemoohan dan tanggapan negatif dari pengguna twitter, tak terkecuali dari kader-kader PKS. Kader-kader PKS yang dikenal sangat solid dan aktif di media sosial twitter, langsung mendesak agar Ernest menghapus postingannya dan meminta maaf kepada Presiden Partai mereka. Kecaman juga datang dari salah seorang selebtwit yang juga calon DPD Fahira Fahmi Indris, melalui akun twitter nya (@fahiraidris) juga menyesalkan tindakan Ernest. Fahira meminta Ernest segera menghapus dan meminta maaf. Bahkan tak sedikit yang meminta Kompas untuk menghentikan Ernest dari "jobnya" sebagai pembawa acara Standup Comedy di Kompas TV.
Kecaman paling lantang datang dari @hafidz_ary dan mendapat banyak dukungan dari pemilik akun twitter lainnya. Setelah didesak akhirnya Ernest bersedia meminta maaf, walau awalnya tidak memention langsung akun Anis Matta. Namun secara mengejutkn akun @anismatta malah memention Ernest dan mengajak untuk membangun bangsa bersama. Akhirnya ernest langsung mengucakan permintaan maaf pada Anis Matta via Twitter.
(Klik pada gambar untuk memperbesar)
Kejadian tersebut sebenarnya cukup mencoreng dunia lawak Indonesia terutama bagi pelawak tunggal atau sering di sebut comic (pelaku stand up comedy), mengingat para 'stand-up' cenderung dianggap merupakan lawakan berkelas dan terpelajar tanpa pelecehan fisik atau sejenisnya. Mungkin ini menjadi pelajaran bagi seluruh pemilik akun sosial media untuk tidak sembarangan mengunggah foto. Sebelumnya Dominic Danang, terancam hukuman pidana karena memposting foto membunuh sejumlah kucng dengan menembak kepalanya sampai mati. Alhasil, laporan masyarakat berhasil membuatnya diseret ke kantor Polisi dan dipecat dari pekerjaannya.
Komentar
Posting Komentar